Personal Web

Semasa menjadi pemain, Josep "Pep" Guardiola pernah dua kali tampil bersama Barcelona di final Copa del Rey, di mana satu di antaranya berhasil dimenangi. Bisakah ia mengantarkan El Barca kembali menjadi juara kali ini?

Semasa masih menjadi pemain dalam kurun waktu 1990-2001, Guardiola terlibat dalam dua final Copa del Rey, dari tiga final yang dicapai Barca. Episode pertama pada tahun 1996 ia dan Barca gagal, namun kesempatan berikutnya, yakni pada 1997, Los Blaugranas sukses keluar sebagai juara.

Kini pada kesempatan ketiganya, kali ini sebagai manajer, Guardiola tentunya ingin mengulangi capaian serupa seperti belasan tahun silam. Jika berhasil pun, ini akan menjadi trofi juara pertamanya untuk Barca sebagai seorang manajer.

Pada kesempatan pertama tahun 1996, Barca takluk 0-1 di tangan Atletico Madrid. Adalah gol Milinko Pantic pada masa extra time yang membuat Barca gagal memboyong trofi juara. Sial bagi Pep, ia mendapatkan cedera dalam laga ini.

Setahun berselang, di bawah arahan Bobby Robson, Barca akhirnya meraih torfi tersebut. Berhadapan dengan Real Betis, Los Cules menang dengan skor 3-2 dan lagi-lagi laga harus dituntaskan lewat extra time. Guardiola menjadi jendral lini tengah dalam laga ini dan menyumbangkan satu assist untuk gol Juan Antonio Pizzi.

Tahun 1998, di bawah arahan Louis Van Gaal, capaian serupa kembali berhasil diraih. Musim itu Guardiola jarang bermain akibat sering dibekap cedera dan ia pun tak ikut bermain di final Copa del Rey.

Meskipun demikian, Barca tetap keluar sebagai juara. Kiper Ruud Hesp menangkis satu tendangan penalti pemain Mallorca dan Barca pun keluar sebagai juara dengan skor 5-4.

Sebelas tahun silam, Guardiola hanya duduk di pinggir lapangan akibat cedera dan baru masuk lapangan ketika merayakan kemenangan. Kali ini situasinya nyaris mirip, di mana ia juga akan berada di pinggir lapangan, tetapi sebagai pelatih. Tetapi akankah kali ini ia menghambur ke lapangan untuk merayakan kemenangan?